Kamis, 01 Januari 2015

Analisis Kepuasan konsumen Midori Japannese Restaurant

ABSTRAK

Saat ini, kebutuhan warga terhadap makanan semakin meningkat. Hal ini akan dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan warga akan gizi dan nutrisi. Fenomena ini diikuti dengan semakin banyak beredarnya restoran sebagai penyedia makanan dalam usaha bisnis. Jakarta adalah salah satu kota di Indonesia dengan berbagai keragaman, termasuk dalam hal makanan. Ada berbagai jenis makanan yang dijual di restoran di Jakarta, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah makanan Jepang yang unik. Saat ini, jumlah restoran dengan menu makanan Jepang semakin banyak di Jakarta. Salah satu restoran yang bertahan sampai hari ini adalah Midori Japanese Restaurant. Dalam mempertahankan bisnisnya, restoran perlu mengeksplorasi karakteristik konsumen, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen. Jadi restoran dapat menerapkan strategi pemasaran untuk mempertahankan bisnisnya. Penelitian ini dimulai pada tanggal 11 Oktober sampai 27 Oktober 2014. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk karakteristik konsumen dan konsumsi pengambilan keputusan, Customer Satisfaction Index dan Importance Performance Analysis untuk mengetahui perbaikan atribut, dan loyalitas piramida untuk menentukan tingkat loyalitas konsumen. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi yang bisa dilakukan strategi pemasaran restoran. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa telah konsumen puas dengan layanan dan produk di Midori Japanese Restaurant, tetapi masih memiliki beberapa atribut harus pemulihan untuk meningkatkan Customer Satisfaction Index. Tingkat loyalitas konsumen di Midori Japanese Restaurant berkomitmen pembeli.



PENDAHULUAN

Jakarta adalah salah satu kota yang terus mengalami peningkatan dari segi jumlah, proporsi, dan kepadatan penduduknya. Terdapat peningkatan jumlah dan proporsi penduduk DKI Jakarta pada tahun 1990 sebesar 8.259.600 jiwa menjadi 9.057.993 jiwa pada tahun 2007. Peningkatan jumlah, proporsi, dan pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta tersebut akan mengakibatkan peningkatan jumlah konsumsi (terutama untuk makanan) penduduk DKI Jakarta. Makanan dan minuman menempati urutan pertama untuk konsumsi makanan bagi penduduk DKI Jakarta pada tahun 2007 yaitu sebesar 92.634 konsumsi dan meningkat di tahun 2008 menjadi 120.751 konsumsi. Dengan meningkatnya jumlah konsumsi makanan, dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mendirikan usaha penyedia makanan, salah satunya dalam bentuk restoran. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah usaha restoran dan rumah makan terbanyak yaitu mencapai 1.028 usaha. Diketahui pada tahun 2008 jumlah restoran di DKI Jakarta meningkat sebesar 38,39 persen (Badan Pusat Statistik, 2008).
Dalam menjalankan usaha restoran, perlu memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Kepuasan konsumen perlu ditingkatkan karena tingginya tingkat persaingan restoran yang ada di DKI Jakarta, dimana setiap tahunnya pertumbuhan rata-rata untuk jenis usaha restoran di DKI Jakarta mencapai 6,84 persen (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 2010). Besarnya pertumbuhan rata-rata restoran juga diikuti dengan banyaknya restoran di DKI Jakarta yang memiliki berbagai ragam masakan dari masakan tradisional sampai masakan internasional.
Salah satu jenis masakan internasional yang diminati oleh penduduk DKI Jakarta adalah masakan Jepang. Masakan Jepang merupakan salah satu jenis masakan yang memiliki keunikan tersendiri baik dalam proses pembuatannya maupun penyajiannya. Salah satu restoran di DKI Jakarta yang menyajikan masakan Jepang yaitu Midori Japanese Restaurant. Restoran ini merupakan salah satu restoran Jepang yang telah berdiri sejak lama dan tetap eksis serta diminati oleh masyarakat DKI Jakarta sampai saat ini.
Midori Japanese Restaurant berdiri pada 30 Juni 1994. Midori adalah restoran Jepang asli, dalam arti, mulai dari menu, cara memasak, material/bahan-bahan, bumbu hingga peralatan makan, berasal asli dari Jepang. Tidak hanya detil hidangan yang disajikan, suasana yang tenang dan nyaman pada restoran juga sangat mendukung. Saat ini, Midori Japanese Restaurant telah memiliki sembilan cabang, yaitu enam cabang di DKI Jakarta, satu cabang di Anyer, satu cabang di Bandung dan satu cabang di Bogor. Dari enam cabang yang berada di DKI Jakarta terdapat cabang K.H. Wahid Hasyim yang merupakan cabang terbaru di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Midori Japanese Restaurant, rata-rata jumlah pengunjung Midori Japanese Restaurant cabang K.H. Wahid Hasyim setiap bulannya adalah sekitar 1500 orang dan menempati urutan kelima dari delapan cabang restoran yang sudah ada. Jumlah ini dapat dikatakan jumlah yang rendah dibandingkan dengan Midori Japanese Restaurant di cabang lainnya, seperti Midori Japanese Restaurant cabang Pondok Indah yang rata-rata jumlah pengunjungnya 2500-3000 per bulan, padahal apabila dilihat dari kapasitas ruang yang dimiliki oleh Midori Japanese Restaurant cabang K.H. Wahid Hasyim cukup besar. Perbedaan rata-rata jumlah pengunjung ini menggambarkan bahwa kemungkinan terdapat perbedaan karakteritik konsumen dari Midori Japanese Restaurant antar cabang. Jumlah pengunjung Midori Japanese Restaurant cabang K.H. Wahid Hasyim yang lebih rendah dibandingkan cabang lainnya akan mendorong pihak restoran untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen agar jumlah pengunjung restoran dapat meningkat setiap bulannya. Selain itu, persaingan yang tinggi juga terjadi pada usaha restoran Jepang, khususnya di Jakarta Pusat. Pada wilayah sekitar K.H. Wahid Hasyim, M.H. Thamrin, Cikini, dan Menteng Jakarta Pusat sendiri terdapat 18 restoran lain dengan menu masakan yang sama yaitu restoran dengan menu masakan Jepang seperti Aji Hei, Sakae Sushi, Ebuya, Edogin, dan Hoka Hoka Bento. Oleh karena itu, penting bagi pihak restoran untuk mengetahui karakteristik konsumen, kepuasan, dan loyalitas konsumen sehingga pihak restoran dapat menjalankan strategi pemasaran Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat.

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Menganalisis karakteristik dan proses keputusan pembelian konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat.
2.      Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat. 

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan infromasi dan manfaat bagi Pihak Restoran mengenai karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian konsumen, tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen, serta memberikan rekomendasi strategi bauran pemasaran yang dapat dilakukan pihak restoran, serta bagi Peneliti dan Mahasiswa, untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai perilaku konsumen serta riset perilaku konsumen. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sarana aplikasi dan dijadikan studi literatur untuk penelitian lebih lanjut seperti penggunaan alat analisis lainnya.












METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Midori Japanese Restaurant yang berlokasi di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 106, Jakarta Pusat yang dilakukan pada bulan Maret - Mei 2010. Data meliputi data primer yang diperoleh melalui wawancara kepada responden di Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat melaluI kuisioner.
Metode penentuan sampel adalah metode Non Probability Sampling dengan jenis Convenience Sampling. Sedangkan pengumpulan data digunakan metode survei dengan penyebaran kuisioner pada hari kerja (Senin-Jumat) dan hari libur (Sabtu, Minggu, dan libur nasional) di sepanjang jam kerja restoran (10.00-22.00 WIB), terutama pada saat jam makan. Jumlah responden yang diambil sebanyak 60 responden yang dilakukan secara bebas namun telah lolos tahap screening terlebih dahulu yaitu responden yang sudah pernah melakukan pembelian di Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat.
Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan proses keputusan pembelian digunakan Analisis Deskriptif. Analisis lain yang digunakan adalah
Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. Pengukuran tingkat loyalitas konsumen menggunakan piramida loyalitas konsumen. Data diolah dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 untuk tabulasi data dan perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI), SPSS 11.5 untuk perhitungan
Importance Performance Analysis (IPA), serta Minitab 14 untuk pembuatan matriks plot dari Importance Performance Analysis (IPA).
Atribut-atribut dalam kuesioner terlebih dahulu dilakukan pengujian dengan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan terhadap 30 responden (di luar 60 responden yang dibutuhkan dalam penelitian). Validitas adalah suatu pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2002). Uji validitas dilakukan menggunakan software SPSS 11.5. Menilai valid/tidaknya masing-masing variabel (atribut) dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing variabel (atribut). Suatu variabel (atribut) dapat dikatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3 dan dikatakan tidak valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation < 0,3 (Nugroho, 2005). Variabel (atribut) yang tidak valid harus dihilangkan dan tidak ditanyakan kepada responden pada saat pengambilan data dalam penelitian. Hasil uji validitas menunjukkan semua atribut memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3, yaitu berkisar antara 0,3176-0,8248. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua atribut tersebut sudah valid untuk ditanyakan kepada responden dan dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
Reliabilitas merupakan ukuran kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner (Nugroho, 2005). Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach karena skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert (1-5). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 11.5. Reliabilitas suatu variabel dapat dilihat pada hasil output SPSS dengan judul Reliability Coefficients. Menilai reliabel/tidaknya masing-masing variable
(atribut) dapat dilihat dari nilai Alpha. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua atribut dikatakan sangat reliabel karena memiliki nilai Alpha = 0,9294 (dalam rentang 0,81-1,00). Dengan demikian semua atribut tersebut sudah konsisten dalam pengukurannya.


























PEMBAHASAN

Karakteristik Umum Konsumen
Karakteristik umum konsumen yang terdapat dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, kebangsaan, status, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rata-rata per bulan. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebesar 61,7 persen. Hal ini dikarenakan konsumen yang datang ke Midiori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat merupakan konsumen yang juga mengunjungi Bersih Sehat di mana mayoritas konsumennya adalah perempuan yang melakukan pijat kesehatan.
Sebagian besar usia responden adalah usia dewasa lanjut (24-30 tahun dan 31-40 tahun) sebanyak total 36 orang. Hal ini dikarenakan usia tersebut merupakan usia produktif seseorang dan memiliki pendapatan yang cukup untuk melakukan pembelian. Berdasarkan kebangsaan, 98,3 persen (59 orang) konsumen berkebangsaan WNI (Warga Negara Indonesia). Sedangkan hanya terdapat 1,7 persen (1 orang) konsumen yang berkebangsaan WNA (Warga Negara Asing) yaitu berasal dari Jepang.
Sebagian besar responden sudah menikah yaitu sebanyak 60 persen (36 orang) konsumen dan sisanya yaitu sebanyak 40 persen (24 orang) konsumen belum menikah, dapat dikatakan bahwa Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat ditujukan bagi seluruh konsumen tanpa melihat status pernikahan konsumennya.
Tingkat pendidikan responden dapat dikatakan tinggi, terlihat dari banyaknya responden yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Sebanyak 11,7 persen (7 orang) konsumen memiliki gelar Diploma, 65 persen (39 orang) konsumen memiliki gelar Sarjana, 21,7 persen (13 orang) konsumen memiliki gelar Pascasarjana, dan hanya 1,7 persen (1 orang) konsumen yang lulusan SMA. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, akan semakin tinggi pula wawasan yang dimiliki. Orang tersebut akan lebih mudah mencari, menerima, dan mencerna informasi-informasi yang ada.
Sebagian besar konsumen berprofesi sebagai pegawai/karyawan swasta yaitu sebanyak 51,7 persen (31 orang) konsumen. Berdasarkan hasil tersebut, wajar jika sebagian besar konsumen memiliki pekerjaan sebagai pegawai/karyawan karena lokasi restoran yang dekat dengan pusat perkantoran. Sedangkan, jika dilihat dari segi pengeluaran rata-rata per bulan, konsumen dengan pengeluaran rata-rata per bulan > Rp. 5.000.000 merupakan persentase terbesar yaitu 45 persen (27 orang) konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa Midori Japanese Restaurant memang ditujukan untuk konsumen kalangan menengah ke atas.


Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian untuk proses keputusan pembelian pada tahap pengenalan kebutuhan, konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat secara keseluruhan merupakan konsumen yang memiliki motivasi melakukan pembelian di restoran (luar
rumah) karena adanya variasi makanan dan mencari manfaat mudah/tidak repot saat melakukan pembelian di restoran (luar rumah). Untuk tahap pencarian informasi, secara keseluruhan konsumen memperoleh informasi mengenai restoran dari teman dan rasa adalah fokus utama konsumen dari sumber informasi tersebut. Konsumen juga menganggap bahwa rasa yang enak adalah salah satu hal yang perlu dibandingkan dalam pemilihan restoran. Selain itu, kenyamanan suasana restoran adalah hal yang dipertimbangkan oleh sebagian besar konsumen dalam memilih restoran yang menawarkan menu masakan Jepang dan juga mempertimbangkan cita rasa makanan dan minuman dalam memilih Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat sebagai restoran Jepang pilihan konsumen.
Untuk tahap keputusan pembelian, konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat melakukan pembelian secara terencana dan melakukan pembelian bersama teman dan keluarga. Secara keseluruhan, konsumen merasakan kepuasan setelah mengkonsumsi produk Midori Japanese Restaurant, sehingga ingin melakukan pembelian kembali, dan konsumen telah merekomendasikan Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat kepada orang lain agar melakukan pembelian di restoran ini.

Analisis Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil analisis, nilai Customer Satisfaction Index (CSI) pada Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat sebesar 74,28 persen. Berdasarkan indeks kepuasan tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim termasuk ke dalam kategori “puas” (Lampiran 3).
Namun demikian, Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat tetap harus meningkatkan kinerjanya karena masih tersisa sebanyak 25,72 persen nilai kepuasan atribut yang dapat dikatakan termasuk dalam kategori tidak puas. Sehingga pihak restoran perlu mengetahui dan menilai lebih lanjut kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut dilihat dari tingkat kepentingan (importance) dan tingkat kinerja (performance) atribut.
Berdasarkan hasil perhitungan Importance Performance Analysis (IPA), atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran I (kinerja perlu diperbaiki) adalah harga makanan dan minuman serta ketersediaan area parkir; kuadran II (kinerja tetap dipertahankan) adalah cita rasa makanan dan minuman, kehigienisan dan kesegaran bahan makanan dan minuman, kesigapan pelayan, keramahan dan kesopanan pelayan, ketersediaan dan kebersihan toilet serta wastafel, kebersihan peralatan makan, kebersihan dan kerapihan ruangan restoran, serta keamanan dan kenyamanan restoran; kuadran III (bukan prioritas utama dalam perbaikan kinerja) adalah aroma makanan dan minuman, kecepatan transaksi/pembayaran, papan nama restoran, promosi restoran, ketersediaan fasilitas customer service, dan reward/hadiah yang diberikan oleh restoran; dan kuadran IV (kinerja perlu dikurangi) adalah porsi makanan dan minuman, tampilan penyajian makanan dan minuman, keragaman menu, penampilan pelayan (seragam pelayan), kemudahan akses ke lokasi restoran, dan penataan eksterior dan interior restoran


KESIMPULAN

Kesimpulan

1.       Karakteristik konsumen Midori Japanese Restaurant Cabang K.H. Wahid Hasyim Jakarta Pusat, sebagian besar usia responden adalah usia dewasa lanjut, berjenis kelamin perempuan, berkebangsaan Indonesia, sudah menikah, berpendidikan terakhir sarjana, berprofesi sebagai pegawai/karyawan swasta, dan memiliki pengeluaran rata-rata per bulan > Rp. 5.000.000,-.

2.       Dalam proses keputusan pembelian secara keseluruhan konsumen memiliki motivasi melakukan pembelian di restoran karena adanya variasi makanan dan mencari manfaat mudah/tidak repot saat melakukan pembelian di restoran (luar rumah), memperoleh informasi mengenai restoran dari teman dan rasa adalah fokus utama, menganggap bahwa rasa yang enak adalah salah satu hal yang perlu dibandingkan serta kenyamanan suasana restoran dan cita rasa makanan dan minuman adalah hal yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih restoran yang menawarkan menu masakan Jepang, melakukan pembelian secara terencana dan melakukan pembelian bersama teman dan keluarga, serta secara keseluruhan konsumen merasakan kepuasan setelah mengkonsumsi produknya dan ingin melakukan pembelian kembali serta konsumen telah merekomendasikan restoran kepada orang lain.

3.       Atribut yang kinerjanya perlu diperbaiki adalah harga makanan dan minuman serta ketersediaan area parkir. Sedangkan atribut yang kinerjanya perlu dipertahankan adalah cita rasa makanan dan minuman, kehigienisan dan kesegaran bahan makanan dan minuman, kesigapan pelayan, keramahan dan kesopanan pelayan, ketersediaan dan kebersihan toilet serta wastafel, kebersihan peralatan makan, kebersihan dan kerapihan ruangan restoran, serta keamanan dan kenyamanan restoran. Atribut yang tidak menjadi prioritas utama dalam perbaikan kinerja adalah aroma makanan dan minuman, kecepatan transaksi/pembayaran, papan nama restoran, promosi restoran, ketersediaan fasilitas customer service, dan reward/hadiah yang diberikan oleh restoran. Atribut yang perlu dikurangi kinerjanya adalah porsi makanan dan minuman, tampilan penyajian makanan dan minuman, keragaman menu, penampilan pelayan




DAFTAR PUSTAKA

Aaker DA. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Ananda A, penerjemah; Jakarta: Mitra Utama. Terjemahan dari: Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name.
[BPS] Badan Pusat Statistik Pusat. 2008. Statistik Restoran/Rumah Makan. Jakarta: BPS Pusat.
Engel JF, et al. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6 Jilid 1. Budiyanto, penerjemah; Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behaviour. 6th Ed Jilid 1.


Sifat-sifat karakter yang bisa membuat para wirusaha berhasil

1.       Para Pengusaha Sukses Selalu Berorientasi Pada Aksi
Seorang calon pengusaha sukses tidak akan hanya duduk diam sembari menunggu impiannya terwujud. Saat ia menginginkan sesuatu ia akan bekerja keras dan berusaha hingga hal itu bisa tercapai. Terkadang dibutuhkan waktu lama hingga ide bisnisnya terwujud, namun seorang pengusaha sukses tidak akan putus asa — ia akan berusaha mencari cara untuk terus menggerakkan tangannya.
2.       Mereka Mengembangkan Usaha Untuk Membuat Orang Lain Bahagia, Bukan Hanya Demi Mencari Keuntungan
Satu karakteristik penting yang dimiliki oleh pengusaha sukses adalah empati kepada para konsumennya. Ia tidak hanya ingin meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, namun juga berusaha menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang yang menggunakannya. Bukan hanya keuntungan yang dicari, mereka juga berfokus untuk memuaskan konsumennya.
Bisnis yang sukses membutuhkan campuran tepat antara keinginan meraup profit dan niat untuk memuaskan konsumen. Kedua hal ini harus berjalan beriringan. Sebuah bisnis yang peduli pada konsumennya akan mendapatkan konsumen yang loyal, bisnis macam ini pula yang akan lebih bertahan lama.
3.       Pebisnis yang Sukses Selalu Berusaha Untuk Jujur
Seorang wirausahawan sukses akan berusaha selalu terbuka dalam setiap situasi. Ia menghargai klien dan rekan-rekan satu timnya dengan cara mengatakan kebenaran pada mereka. Saat ia tidak bisa memenuhi tenggat waktu, tidak mampu memenuhi target, atau tidak bisa memenuhi keinginan pasar — ia akan mengatakan kegagalan ini dengan jujur.
4.       Mereka Sadar Pentingnya Membangun Sebuah Tim yang Solid
Sehebat apapun ide yang ia miliki, seorang pengusaha sukses sadar bahwa ini bukanlah pertunjukan tunggal yang bisa ia menangkan sendiri. Ia akan berusaha mencari orang-orang terbaik untuk bergabung sebagai rekan satu tim-nya. Wirausahawan sukses menyadari bahwa ia bukanlah manusia super yang tidak punya kekurangan, karena itu ia membutuhkan orang lain untuk mengisi celah dalam dirinya.
Tidak hanya berhenti pada mencari orang terbaik, wirausahawan sukses juga akan memperlakukan mereka dengan baik. Rekan satu tim akan ia anggap sebagai partner yang bisa memberikan nilai tambah dan masukan yang berarti bagi perusahaan yang sedang dibangun.
5.       Waktu, Adalah Mata Uang yang Sangat Mereka Hargai
Pebisnis sukses benar-benar memperlakukan waktu seperti uang. Mereka tidak ingin kehilangan dan menyia-nyiakannya. Hal ini akan tercermin pada kebiasaan dan pilihan hidup yang ia lakukan sehari-hari. Pengusaha sukses selalu bangun pagi, ia tidak ingin menyia-nyiakan awal hari yang berharga demi bermalas-malasan di tempat tidur.
Seorang calon wirausahawan yang bisa sukses besar juga selalu menghargai waktu. Ia akan berusaha menepati janjinya hingga ke satuan menit. Ia menghargai orang lain yang telah meluangkan waktu untuk
bertemu dengannya, dan juga menghargai dirinya sendiri dengan tidak menyia-nyiakan waktu terbatas yang ia miliki.
6.       Keuletan yang harus dimiliki wirausaha
                       
Memulai bisnis adalah ultramarathon. Anda harus mampu hidup dengan ketidakpastian dan melalui hambatan selama bertahun-tahun.  "Keuletan adalah No 1. Begitu banyak wirausahaan berurusan dengan kegagalan berulang-ulang. Hal ini terjadi berkali-kali setiap minggu," ujar Mike Colwell, yang menjalankan Plains Angels, sebuah forum investor dan akselerator Business Innovation Zone for the Greater Des Moines Partnership. 
7.       Gairah yang membara
Ini mematahkan asumsi, bahwa pengusaha sukses didorong oleh uang. Tetapi sebagian besar akan memberitahu Anda bahwa mereka didorong semangat untuk produk atau jasa mereka, kesempatan memecahkan masalah dan membuat hidup lebih mudah, lebih baik, lebih murah.
8.       Toleransi
Sifat klasik ini adalah definisi dari pengambilan risiko, kemampuan menahan rasa takut dan ketidakpastian atas potensi kegagalan. "Itu semua bermuara dari berhasil mengelola rasa takut," kata Michael Sherrod, entrepreneur-in-residence di Neeley School of Business at Texas Christian University.

9.       Keyakinan diri
Percaya diri adalah kunci dari sifat kewirausahaan. Anda harus gila, yakin produk Anda adalah sesuatu yang dibutuhkan dunia, dan Anda dapat mengirimkannya mengatasi penentang, yang akan selalu mencemooh apa yang belum memvalidasi.
10.   Keluwesan
Kelangsungan hidup bisnis, seperti tergantung pada spesies saat beradaptasi. Produk akhir atau jasa Anda mungkin tidak akan melihat apa-apa dengan apa yang Anda mulai. Fleksibilitas yang memungkinkan Anda merespon perubahan selera dan kondisi pasar sangat penting. 






Jenis-jenis usaha yang bisa memberikan peluang bisnis bagi wirausahaan skala kecil & menengah

1. Usaha Kuliner Kreatif
Usaha kuliner memang merupakan usaha rumah tangga terbanyak yang digeluti masyarakat di Indonesia. Usaha memproduksi dan menjual makanan memang takkan pernah sepi dan mati. Anda mungkin banyak melihat usaha rumah tangga yang memproduksi makanan (nasi, kue, cemilan, snack, permen, dll) telah gulung tikar. Namun anda juga harus menyadari bahwa banyak pengusaha yang bermunculan pada bisnis ini. Kuncinya adalah kreatifitas menciptakan produk olahan makanan yang lezat, murah, dan menarik. Misalnya usaha kue donat yang berbentuk seperti buah jeruk yang dilapisi cream coklat, dan sebagainya.

2. Bisnis Fashion Inovatif
Seperti halnya usaha kuliner, bisnis fashion merupakan salah satu usaha tua yang sudah ada sejak berkembangnya peradaban manusia. Desain yang inovatif dengan variasi style yang atraktif menjadi kekuatan dalam berkompetisi. Oleh karena itu, inovasi dalam membangun bisnis ini sangat diperlukan. Banyak orang yang telah sukses berkat ide-ide gilanya, misalnya mendesain baju yang multi fungsi, sandal yang bisa dirakit sendiri dengan warna berbeda, menjual kaos stockhing bertato, membuat desain kerudung yang mampu menciptakan 8 gaya, dan masih banyak lagi.

3. Bisnis Gadget dan Pendukungnya
Di Indonesia, pengguna mobile gadget, terutama handphone dan komputer tablet terus mengalami peningkatan. Bahkan banyak masyarakat yang memiliki ponsel lebih dari satu. Nampaknya dalam lima atau sepuluh tahun mendatang, bisnis ini takkan pernah sepi, apa lagi terobosan dalam dunia teknologi terus berkembang. Oleh karena itu, anda yang memiliki modal menengah (10-20juta) bisa mulai terjun dalam bisnis ini. Sementara bila modal anda masih kecil, anda bisa berbisnis pada segmen pendukungnya, misalnya menjual pulsa dan assesorisnya.

4. Bisnis Spare Part Kendaraan
Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang pemakai kendaraan bermotor terbanyak di Asia. Tiap tahunnya, jutaan kendaraan, baik roda dua dan roda empat dirakit dan diimport dari Jepang, Jerman, Inggris, China, India, dan lainnya. Kini, banyak rumah tangga yang memiliki kendaraan lebih dari satu. Hal itulah alasan mengapa terjun ke dalam bisnis penjualan spare part menjadi sangat menjanjikan. Dengan modal 20-30 juta rupiah, anda pasti sudah dapat memulai bisnis ini walaupun dalam skala kecil. Jika anda punya SDM yang memahami tentang otomotif, tentu dapat menjadi nilai tambah bagi kompetisi bisnis anda.

5. Usaha Ternak Ayam Petelur
Bila anda memiliki lahan yang cukup luas, maka usaha ternak bebek petelur menjadi salah satu alternatif bisnis yang menjanjikan. Konsumsi terhadap telur cukup besar tiap bulannya. Bahkan paling tidak setiap rumah tangga di Indonesia pasti mengkonsumsi atau menggunakan telur lebih dari 5 butir tiap bulannya, entah itu untuk makanan, bahan kue, atau campuran jamu. Memulai usaha ternak ayam petelur sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Yang wajib dipelajari adalah memelihara serta mengantisipasi penyakit yang sering menyerang, termasuk flu burung.

6. Bisnis Bidang Pendidikan
Bila di era 90an ke belakang, pendidikan anak masih belum dinomorsatukan oleh orang tua, terutama di daerah pedesaan, maka kini kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi putra-putrinya terus mengalami peningkatan. Hal ini juga disokong pemerintah dengan berbagai programnya, misalnya wajib belajar 9 tahun, bantuan operasional sekolah, pemberian beasiswa, renovasi sarana pembelajaran, dan sebagainya. Dari tahun ke tahun, jumlah siswa terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, menggeluti bisnis di bidang pendidikan sangat menjanjikan. Ada banyak pilihan usaha yang bisa dilakoni, misalnya buka kursus, menjadi guru les, memproduksi buku pelajaran, atau mungkin waralaba bidang pendidikan.

7. Bisnis Ritel Lewat Media Online
Bila anda tidak memiliki lokasi yang strategis dan pangsa pasar anda terbatas, maka perdagangan dengan memanfaatkan internet menjadi jalan keluarnya. Yang diperlukan untuk bisnis ini adalah barang yang akan anda jual (misalnya parfum, ebook, mesin produksi, barang kerajinan, baju dan sebagainya), website toko online, jasa pengiriman (misal Tiki, POS, Fedex), dan izin perdagangan. Dengan demikian bisnis anda bisa menjangkau ke seluruh dunia. Membangun bisnis dengan toko online sangat menjanjikan mengingat pengguna internet dari tahun ke tahun terus bertambah.

8. Usaha Pengolahan Herbal
Usaha pengolahan dan pembuatan produk herbal juga sangat menjanjikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya kesadaran masyarakat tentang keampuhan produk-produk herbal. Selain itu, mereka beranggapan bahwa produk herbal lebih alami ketimbang produk sejenis yang diolah dari bahan kimia. Sehingga, produk herbal seperti obat-obatan, jamu, shampo, sabun herbal, dan lainnya mulai banyak dilirik masyarakat. Namun dalam melakoni bisnis ini, harus benar-benar dikerjakan dengan teliti karena berkaitan dengan kesehatan. Untuk memberikan jaminan terhadap produk anda, maka harus mengajukan izin dari dinas terkait. Berikut ini adalah contoh pembuatan sabun muka herbal ala rumahan.


Segala macam hambatan dan tantangan dalam segala bisnis

1. Salah mentargetkan pasar
Sebuah bisnis startup memang terkadang terburu – buru dalam menciptakan dan memasarkan produk mereka. Mereka terlalu berambisi untuk memulai dan masuk ke dunia bisnis dengan jalan yang belum sepenuhnya mereka ketahui. Salah satu yang menjadi masalah dalam mulai menjalankan bisnis startup adalah mereka terkadang salah atau bahkan keliru membuat target untuk produk yang mereka hasilkan. Mereka harusnya tahu apa yang mereka hasilkan, dan untuk siapa produk itu dijual. Itu sebabnya banyak startup yang langsung gulung tikar, saat produk mereka salah masuk pasar dan mendapatkan rugi yang tidak sedikit.

2. Memiliki model bisnis yang buruk
Salah satu kesalahan yang dilakukan oleh sebuah startup adalah mereka terlalu optimis terhadap keyakinan yang bisa mencapai sukses dan mendapatkan pelanggan dengan mudah. Tapi dibalik itu mereka melewatkan persiapan untuk membuat sebuah model bisnis sekalipun bisnis mereka masih terbilang kecil. Ini akan berwujud fatal, ketika model bisnis yang dijalankan salah atau bahkan tidak ada. Seolah – olah bisnis itu bekerja tanpa ada jalan, tujuan dan proses belajar. Mereka terkadang hanya fokus pada pencarian pelanggan yang banyak. Meskipun mereka memiliki produk barang atau jasa yang mereka pajang dalam sebuah halaman website dan membantu Anda mempromosikan bisnis Anda itu.

3. Jumlah pekerjaan tidak sebanding dengan tenaga kerja
Saat memulai untuk membangun sebuah bisnis startup jangan lupakan tentang apa target Anda, apa rencana Anda dan apa pekerjaan Anda. Anda tidak bisa menjalankan semuanya sendiri. Dalam sebuah bisnis startup, kolaborasi adalah hal terpenting dalam membangun sebuah bisnis startup. Entah itu kolaborasi dengan rekan kerja, karyawan dan investor. Beberapa startup mengaku mengalami kegagalan saat jumlah pekerjaan mereka tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang Anda miliki. Anda harus tahu sebanyak apa kira – kira Anda membutuhkan karyawan untuk membantu menyelesaikan semua pekerjaan Anda. Karena tidak mungkin Anda menjadi CEO dan juga menjadi seorang sales dan sekaligus bagian keuangan. Ini tidak akan mudah untuk dilakukan. Karena Anda akan kehilangan fokus untuk mengembangkan bisnis startup itu sendiri.

4. Tidak cukup dana
Yang terakhir ini menjadi banyak keluhan yang disampaikan oleh beberapa pelaku bisnis startup. Masalah dana menjadi salah satu kendala yang besar dan berpengaruh bagi berjalannya sebuah bisnis, terutama untuk bisnis startup. Karena kita tahu, bahwa bisnis startup bukan sebuah bisnis kecil yang membutuhkan modal yang kecil juga. Mungkin beberapa dari pemilik bisnis startup akan berkata, jika berbisnis startup hanya butuh tekat dan aksi yang nyata. Tapi sebenarnya bisnis apapun tentu membutuhkan dana yang cukup untuk membangun dan menciptakan sebuah produk. Tidak sedikit bisnis startup yang gagal atau bahkan berhenti beroperasi karena tersendat kendala keuangan.

5. Mudah berpindah haluan
Tidak mudah memang saat kita memulai untuk meyakinkan diri membangun sebuah usaha dari keinginan sendiri dan ide yang berasal dari diri sendiri. Tidak jarang keyakinan untuk bisa suksespun akan goyah seiring dengan waktu berjalan. Bukan tidak mungkin, setiap dari kita yang memiliki ide akan memiliki ide yang berbeda dan muncul pada saat yang tidak kita duga. Jika kita tidak kuat untuk memegang teguh pendirian terhadap ide dan tujuan kita, maka mudah saja kita akan berpindah haluan dan menjalankan bisnis lain, padahal bisnis yang ini saja belum berjalan dengan baik.

6. Tidak adanya produk yang baru
Produk baru dari sisi teknis maka adalah pruduk sebagai penyempurna dan inovasi. Motor Honda saja terus di sempurnakan walau sudah handal. Apalagi seharusnya produk usah akecil yang rentan dengan pergeseran kebutuhan publik. Produk baru bisa diartikan bahwa perubahan teknologi dan tingkat kemapanan ekonomi mempengaruhi permintaan peningkatan nilai dari sebuah produk. Bisa mengksutom produk lama menjadi baru, bisa menciptkan produk baru yang berbasis pengembangan produk lama atau produk benar-benar baru namun lahir dari tingginya permintaan pasar.

7. Tidak adanya kepercayaan diri
Pernah saya coba menawarkan layanan pembuatan web gratis kepada beberapa UKM  di wilayah saya, untuk memacu aspek marketing nya, sehingga mampu mendekatkan kepada pasar dengan peluang yang baik. Apa yang terjadi, penolakan karena tidak percaya diri terhadap usaha yang ada. Saya heran tetapi saya maklum, akhirnya saya sedikit berpikir inilah era teknologi yang bisa dimanfaatkn untuk pengemabangan UKM namun terganjal karena ketidak percaya dirian pelaku-pelaku UKM. Web gratis loh.

Ternyata ketidakpercayaan diri ini juga mempengaruhi pelaku UKM untuk tidak berani mengembangkan diri dalam produknya, takut gagal, takut tidak laku. TErmasuk bahwa merasa tidak mempunyai strategi bisnis yang baik sehingga untuk mengajukan kredit ke BPR atau Bank tidak berani, walaupun peluang sudah ada didekat matapun.
Conditions of Economic

1.        Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Bisnis
Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat efektivitas secara umum. Kadangkala pertumbuhan ekonomi kuat, pada saat yang lain pertumbuhan ekonomi lemah.

Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat
Ketika pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari yang biasanya, maka total tingkat pendapatan dari para pekerja AS relatif tinggi. Sehingga terdapat volume pengeluaran yang tinggi untuk barang dan jasa. Karena permintaan untuk barang dan jasa tinggi, maka perusahaan yag menjual barang dan jasa akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Bagaimana Dampak ekonomi yang kuat menyebar antar perusahaan.
Dampak dari perekonomian yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antar bisnis. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaan yang lebih tinggi akan produk-produknya dan bahkan mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan guna mengakomodasi peningkatan permintaan. Perusahaan juga mungkin perlu memperluas operasinya yang mengakibatkan peningkatan permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi dan bahan baku.

Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah
Sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat meningkatkan pendapatan perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan rendahnya permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Bahkan, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa kebutuhan pokok dipengaruhi secara negatifoleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung mengurangi permintaan mereka.

Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negatif untuk dua kartal berturut-turut , maka periode tersebut di sebut sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan dalam penghasilan dan permintaan, maka resesi memiliki dampak negatif yang cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Bagaimana dampak dari ekonomi yang lemah menyebar antar perusahaan. Dampak dari perekonomian yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh bisnis. Ketika kondisi lemah, beberapa bisnis lebih terpengaruh dibanding dengan bisnis lainnya. Meskipun demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara negatif oleh kondisi ekonomi karena permintaan akan produk di hampir semua industri menurun.


Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran agregat). Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat di Amerika Serikat sangat berkaitan erat , karena tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat mengindikasikan apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis pengangguran adalah sebagai berikut :

-    Pengangguran Friksional. Disebut juga dengan tingkat pengangguran alamiah. Mencerminkan orang-orang yang sedang berganti pekerjaan. Yaitu, orang-orang yang status penganggurannya bersifat temporer, karena kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.
-    Pengangguran musiman. Mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan selama musim tertentu.
-    Pengangguran siklus. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun, sehingga menurunkan kebutuhan akan pekerja.
-    Pengangguran struktral. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena mereka tidak memiliki keahlian yang memadai.

Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin merupakan indikator terbaik dari kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik, bisnis merekrut lebih banyak orang dan tingkat pengangguran menurun. Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, seperti indeks prodksi industrial, proyek perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh divisi pemerintah federal dan dilaporkan dalam majalah dan koran bisnis.

Variasi dalam sensitivitas terhadap pertumbuhan ekonomi.
Beberapa perusahaan lebh sensitif dibandingkan dengan perusahaan lainnya terhadap kondisi ekonomi karena permintaan akan produknya lebih sensitif terhadap kondisi semacam itu.



2.    Dampak dari Inflasi

Inflasi, adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam ideks harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan, dan listrik.
Inflasi dapat meengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.

Jenis Inflasi
Jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kejadila tertnetu yan gmennaikkan biaya produksimisalnya, ketika harga minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik. Pemasok naahn bakar cenderung untuk menenurkan biaya yang tinggi itu dengan menaikkan hargs bshsn bsksr. Konsekuensinya, konsumen mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk mengantarkan produknya. Jika produsen tidak mencerminkan biaya yang lebih tinggi tersebut, maka produksi akan turun.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat.ketika harga produk barang dan jasa tertarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat, maka terjadilah inflasi yang ditarik oleh permintaan.



3.    Dampak Dari Tingkat Bunga

Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat memengaruhi kinerja perusahaan karena memengaruhi beban atau pendapatan perusahaan.

Dampak Terhadap Beban Perusahaan
Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan jumlah jumlah dari beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam uang. Perubahan dalam tingkat bunga pasar dapat memengaruhi beban bunga perusahaan karena tingkat bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank komersial dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga pasar. Bahkan jika suatu perusahaan memperoleh pinjaman dari bank komersial selama beberapa tahun, maka tingkat bunga pinjaman tersebut bisasanya disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.

Dampak terhadap Pendapatan Perusahaan
Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara kredit.  Ketika pelanggan membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang muka dengan jumlah yang kecil dan memperoleh pinjaman untuk memperoleh sisa harga pembelian. Jika tingkat bunga meningkat, maka pelanggan yang membeli mobil baru terpaksa mencicil bualanan denga lebih tinggi. Hal ini dapat membuat beberapa pelanggan tidak jadi membeli mobil bar karena mereka tidak mau atau tidak mampu membayar cicilan yang setinggi itu. Dengan demikian, tingkat bunga yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan permintaan akan mobil baru, sehingga mengakibatkan penjualan yang lebih rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.

Variasi dalam sensitivitas terhadap tingkat suku bunga
Beberapa perusahaan lebih sensitif terhadap perubahan dalam tingkat bunga dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Misalnya saja, perusahaan yang memiliki sedikit pinjaman tidak begitu terpengaruh oleh perubahan dalam tingkat bunga karena beban bunganya tidak akan banyak berubah. Selain itu, perusahaan yang menjual produk atau jasa secara tunai tidak akan mengalami pergeseran besar dalam permintaan akan produknya ketika tingkat bunga berubah.

4.    Bagaimana Harga Pasar ditentukan
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh perusahaan untuk produk-produknya (yang memengaruhi pendapata perusahaan) dan dalam harga yang dibayarkan perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku (yang memengaruhi beban operasi perusahaan). Harha produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran.
Skedul permintaan untuk suatu produk
Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan, atau skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin.

Skedul penawaran untuk suatu produk
Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran , atau skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada setiap harga yang mungkin.

Hubungan antara Permintaan dan Penawaran
Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Ketika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta oleh pelanggan maka akan menimbulkan apa yang disebut surplus. Ketika harga komputer relatif rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan Shortage (kelangkaaan). Dan harga dimana kunatitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan disebut dengan Harga keseimbangan.

Dampak dari Perubahan Skedul Permintaan dan penawaran

Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul permintaan atau skedul penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya, harga keseimbangan dari produk tersebut juga akan berubah.

Dampak dari permintaan dan penawaran terhadap tingkst harga umum
Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang ada. Jika total permintaan (permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau kebanyakan produk tiba-tiba meningkat, tingkat harga secara umum dapat naik. Tingkat harga umum juga dapat dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul penawaran dari semua barang dan jasa.  Jika skedul penawaran dari semua atau kebanyakan produk tiba-tiba turun , maka tngkat harga umum akan naik.

Faktor-faktor yang memengaruh Harga Pasar
Pergeseran dalam skedul permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :

-    Penghasilan Pelanggan. Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang dapat dibeli oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan yang lebih tinggi bagi pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka mungkin saja meminta produk dan jasa tertentu dalam jumlah yang lebih besar. Yaitu, skedul permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat bergeser ke luar sebagai respons terhadap penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat penghasilan pelanggan turun, maka permintaan mereka akan produk barang dan jasa tertentu menjadi semakin sedikit.

-    Preferensi Pelanggan
Ketika preferensi atau selera pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka kuantitas permintaan akan produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika suatu produk menjadi tidak begitu diminati , permintaan untk produk tersebut turun. Surplus yang diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya guna menjual apa yang diproduksi oleh perusahaan.

-    Beban Produksi
Faktor lain yang dapat memengaruhi harga keseimbangan adalah perubahan dalam beban produksi. Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah , maka perusahaan mau memproduksi lebih banyak pada harga berapa pun. Hal ini menyebabkan terjadinya surplus produk , sehingga memaksa perusahaan untuk menurunkan harganya sehingga dapat menjual seluruh produk yang dihasilkan.

5.    Pengaruh Permintaan terhadap Kondisi Ekonomi


Pemerintah federal dapat memenagruhi kinerja bisnis dengan memberlakukan peraturan, seperti peraturan mengenai lingkungan , atau dengan memberlakukan kebijakan yang memengaruhi kondisi ekonomi. Untuk memengaruhi kondisi ekonomi pemerintah federal menerapkan kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan Moneter
Di Amerika Serikat, istilah penawaran uang umumnya mengacu pada tabungan, uang yang beredar di masyarakat dan traveler’s checks. Ini merupakan definisi sempit karena terdapat ukuran yang lebih luas untuk penawaran uang yang memperhitungkan jenis tabungan lainnya. Tanpa memedulikan definisi yang tepat, ukuran uang apapun encerminkan dana yang dapat dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada para peminjam.
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System yang merupakan bank sentral Amerika Serikat. The Fd menetapkan kebijakan moneter yang mewakili keputusan mengenai tingkat penawaran uang di Amerika Serikat dalam jumlah yang mencapai miliaran Dolar seharinya.

Kebijakan Fiskal
Kebijakan   fiskal melibatkan keputusan mengena bagaimana pemerintah federal sebaiknya menetapkan tarif pajak dan membelanjakan uang. Keputusan ini relevan bagi bisnis karena keputusan tersebut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan oleh karena itu dapat memengaruhi permintaan akan produk atau jasa perusahaan.

Revisi tarif Pajak penghasilan orang pribadi
Kebijakan fiskal juga dapat memengaruhi laba setelah pajak bagi perusahaan secara langsung.


Revisi atas pajak khusus
Pajak khusus dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk-produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi dari barang-barang tersebut. Konsekuensinya, para produsen cenderung untuk memasukkan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan untuk produk tersebut. Dengan demikian, pelanggan secara tidak langsung membayar pajak tersebut. Pajak itu juga dapat menurunkan konsumsi dari barang-barang tersebut yang secara tidak langsung memenagruhi harga. Pajak khusus dikenakan pada berbagai produk , termasuk minuman beralkohol dan rokok.

Revisi dalam Defisit Anggaran
Kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah federal menetapkan jumlah pendapatan pajak yang dihasilkan oleh pemrintah federal dan jumlah belanja yang boleh dilakukan oleh pemerintah federal. Jika pemerintah federal membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya, maka terjadilah apa yang disebut dengan Defisit anggaran Pemerintah Federal.

Ketika pemerintah federal menerima lebih sedikit pendapatan dibandingkan dengan apa yang dibelanjakannya, maka pemerintah federal harus meminjam uang sejumlah selisihnya. Jika pemerintah federal perlu meminjam tambahan dana, maka pemerintah federal tersebut menciptakan permintaan yang tinggi akan dana pinjaman, sehingga mengakibatkan naiknya tingkat bunga .

Pemerintah federal menghadapi dilema ketika mencoba untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah federal mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, maka pemerintah federal dapat mencegah tekanan inflasi yang diakibatkan oleh permintaan yang berlebihan akan produk . kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat restriktif dapat digunakan untuk tujuan ini. Kebijakan ekonomi yang restriktif mengarah pada pertumbuhan yang rendah dari penawaran uang sejalan dengan waktu, sehingga cenderung menenkan tingkat bunga ke atas. Hal ini menghambat permintaan akan pinjaman dan oleh karena itu menurunkan total pengeluaran dalam perekonomian. 

Meskpun kebijakan moneter dan fiskal yang restrktif dapat mempertahankan inflasi tetap rendah, ada kerugian penting yang terlibat. Tingkat pengangguran mungkin saja lebih tinggi ketika perekonomian stagnan. Pemerintah federal dapat menggunakan kebijakan yang lebih stimuatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Menskipun kebijakan-kebijakan ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kebijakan-kebijakan tersebut juga dapat menimbulkan inflasi yang lebih tinggi.

Jarang sekali tercapai knsensus mengenai apakah pemerintah sebaiknya menggunakan kebijakakan yang stimulatif atau restriktif pada saat tertentu. Selama akhir 1990-an, pemerintah menggunakan kebijakan moneter yang stimulatif karena inflasi sangat rendah dan tidak diperkirakan akan menjadi masalah yang sangat serius. Kebijakan moneter ini membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut. Ketika perekonomian melemah, pada awal tahun 2000-1n, kebijakan ekonomi yang stimulatif digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


Manajer perusahaan pada umumnya mencoba untuk meramalkan bagaimana kebijakan fiskal dan moneter masa depan akan memengaruhi kondisi perekonomian. Kemudian, mereka menggunakan informasi ini untuk meramalkan permintaan akan produk perusahaan , biaya tenaga kerja dan bahan baku, seta beban bunga perusahaan. Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa produsen mobil meramalkan bahwa tingkat bunga tahun depan untuk pinjaman konsumen akan turun sebesar 2 persen. Ramalan tingkat bunga ini akan digunakan untuk meramalkan permintaan mobil yang yang diproduksi oleh perusahaan. Tingkat bunga yang lebih rendah kemungkinan besar akan mengarak ke arah permintaan ayng lebih tingi , karena lebih banyak pelanggan bersedia mendalanai pembelian mobil baru. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa untuk setiap penurunan sebesar 1 persen dalam tingkat bunga , permintaan akan mobil yang dihaslkan perusahaan akan meningkat sebesar 3 persen. Dengan demikian, perusahaan tersebut mengantisipasi kenaikan sebesar 6 persen dalam volume penjualan dalam satu tahun. 
Produk ketan susu
        
Bauran Pemasaran ( 4P )
·         Product
-          Type          : Ketan
-          Brand        : Ketan Simpang Lima
-          Quality      : Terbaik
-          Packing     : Styrofoam
-          Size           : Sedang
-          Waranties  : Mengenyangkan dan akan membuat ketagihan
·         Price
-          Price List   : Rp 5.500
·         Promotion
-          Face to face
·         Place
-          Location    : rumah sendiri




Analisis SWOT & TOWS
SWOT/TOWS MATRIX
STRENGTHS
WEAKNESSES

 

Internal



Eksternal
1.      Bahan baku mudah didapat
2.      Harga terjangkau
3.      Memiliki variasi dan inovasi yang berbeda
4.      Tidak asing dikalangan masyarakat
1.      Produk yang baru sukar dipasarkan
2.      Proses produksi membutuhkan waktu yang lumayan lama
3.      Cuaca
OPPORTUNITIES
O-S
O-W
1.      Pangsa pasar yang masih luas
2.      Daya saing rendah
3.      Letak dan lokasi penjualan yang strategis
4.      Digemari sebagian besar masyarakat

1.      Meningkatkan produksi
2.      Meningkatkan kualitas produk
3.      Meningkatkan Inovasi
1.      Meningkatkan pemasaran produk
2.      Meningkatkan kreatifitas produk

THREATS
T-S
T-W
1.      Adanya para pesaing baru
2.      Harga bahan baku yang sewaktu – waktu naik, dapat menyebabkan harga Ketan naik

1.      Mempertahankan kualitas
2.      Memanfaatkan bahan secara efisien
1.      Mengadakan promosi
2.      Memanfaatkan waktu produksi secara efisien





Target Segmentasi Pasar :
  1. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain:
a)      Usia
b)      Gender
c)      Status Perkawinan
d)     Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan,dsb
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara paling efektif menurut kami dari segi biaya dan paling mudah mengenali target.

Analisi produksi
  • Bahan Baku
-          Ketan  Beras
-          Keju   
-          Coklat            
-          Susu
-          Air bersih
-          Santan

·         Alat Pembuatan
-          Panci
-          Spatula / Centong
-          Baskom
-          Sendok
-          Kompor





Penentuan Harga Pokok Produksi
·         Bulan Pertama
No
Keterangan
Jumlah
Unit
Harga Satuan
Harga Total
1
Biaya Bahan Baku





ketan beras
8
Liter
 Rp            12.000
 Rp           96.000

Keju
2
Batang
 Rp            64.000
 Rp         128.000

Coklat
½
Kilogram
 Rp            20.000
 Rp           20.000

Susu
10
Kaleng
 Rp              7.500
 Rp           75.000

Santan
13
Liter
 Rp              7.000
 Rp           91.000

Total Bahan Baku



 Rp         357.000
2
Biaya Bahan Penolong





Sterofom
5
Kodi
 Rp              4.000
 Rp           20.000

Kertas Nasi
25
Pcs
 Rp                 100
 Rp             2.500

Kantong Plastik
1
Pak
 Rp              7.000
 Rp             7.000

Sendok
100
Pcs
 Rp                   75
 Rp.            7.500

Gas
1
Tabung
 Rp            20.000
 Rp           20.000

Total Bahan  Penolong



 Rp           57.000

Total biaya Produksi



 Rp         414.000
Penentuan Biaya Operasional






No
Keterangan
Jumlah
Unit
Harga satuan
Harga Total
1
Biaya Adm dan Umum





Biaya Cetak Laporan
5
Lembar
 Rp              1.000
 Rp             5.000

Biaya Adm
1

 Rp              8.000
 Rp             8.000

Total Bi. Adm dan Umum



 Rp           13.000

Total Bi. Operasional



 Rp           13.000


Harga Pokok Penjualan

(Biaya Produksi + Biaya Operasional)/Unit Produksi
Harga Pokok Produksi per roti
(Rp. 414.000 + Rp. 13.000) / 100 pcs =
 Rp. 4270 / pcs

Penentuan Harga Jual
Harga per unit – HPP
Rp. 5500 - Rp 4270 = Rp. 1230 /pcs



5.5 Laporan Arus Kas
Bulan Pertama
Laporan Arus Kas


Aliran kas dari aktivitas operasi


aliran kas masuk


penerimaan penjualan tunai
 Rp         550.000,00

penerimaan piutang usaha


jumlah

 Rp              550.000,00



aliran kas keluar


Biaya Bahan Baku dan Penolong
 Rp         414.000,00

Biaya Pemasaran
 Rp           -

Biaya administrasi
 Rp             8.000,00

Biaya cetak laporan
 Rp             5.000,00

biaya lain lain


jumlah

 Rp              427.000,00
aliran kas bersih dari aktivitas operasi

 Rp              123.000,00



aliran kas dari aktivitas pendanaan


aliran kas masuk


modal gunadarmna
 Rp         400.000,00

modal kelompok usaha KSL
 Rp           27.000,00

Jumlah

 Rp              427.000,00



aliran kas keluar


pengembalian ke gunadarma
 Rp           67.000,00

pembagian laba ke gunadarma
 Rp           14.000,00

Jumlah

 Rp                81.000,00
aliran kas bersih dari aktivitas pendanaan

 Rp              346.000,00



kenaikan bersih kas selama periode bulan ke 1

 Rp              469.000,00
saldo kas awal bulan ke 1


saldo kas akhir bulan ke 1

 Rp              469.000,00




5.6 Laporan Neraca
Ø  Awal Bulan Pertama
neraca awal bulan ke 1




AKTIVA

PASSIVA







aktiva lancar

hutang lancar


kas
 Rp    427.000,00
hutang  gunadarma
Rp  400.000,00

piutang dagang




persediaan




total aktiva lancar
 Rp   427.000,00
total hutang

 Rp  400.000,00





aktiva tetap

modal


peralatan

modal anggota
Rp    27.000,00

perlengkapan

laba


total aktiva tetap
 Rp   427.000,00
total modal

 Rp    27.000,00





total aktiva
 Rp    427.000,00
total passiva

 Rp  427.000,00

Ø  Akhir Bulan Pertama

neraca akhir bulan ke 1




AKTIVA

PASSIVA







aktiva lancar

hutang lancar


kas
 Rp  469.000,00
hutang  gunadarma
 Rp  333.000,00

piutang dagang




persediaan




total aktiva lancar
 Rp  469.000,00
total hutang

 Rp  333.000,00





aktiva tetap

modal


peralatan

modal anggota
 Rp  94.000,00

perlengkapan

laba
 Rp    42.000,00

total aktiva tetap

total modal

 Rp  136.000,00





total aktiva
 Rp  469.000,00
total passiva

 Rp  469.000,00